Sosialisasi Kampung Sadar TBC

Tuberkulosis atau TBC masih menjadi masalah kesehatan global hingga sekarang. Sebagai penyakit menular, TBC menjadi pembunuh yang paling mematikan di dunia dan Indonesia merupakan Negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia. Komitmen Global dan nasional dalam mengakhiri Tuberkulosis dituangkan dalam End TBC Strategy pada tahun 2030 hanya dapat dicapai dengan mengkombinasikan upaya pengobatan TBC aktif secara efektif dan upaya pencegahan TBC dengan pemberian TPT pada kasus ILTB. Indonesia turut menyatakan komitmennya untuk memberikan TPT pada 1,5 juta orang hingga tahun 2022.

Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) termasuk dalam Program Pengendalian Tuberkulosis (P2TB) Nasional dalam penanganan kasus ILTB. Program ini sudah di perkenalkan tahun 2016 sesuai dengan sasaran populasi yang tertuang dalam Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Tuberkulosis. Namun masih terbatas pada populasi anak kontak usia di bawah 5 tahun dan ODHIV.

Di Propinsi Papua sendiri khususnya Kabupaten Jayapura, penyakit Tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang terus dilakukan upaya-upaya penanggulangan. Belum lagi ditambah dengan munculnya kasus TB MDR yang mengalami penigkatan kasus untuk setip tahunnya. Pada tahun 2021 terdapat 800 kasus TBC atau sekitar 46,58%, dan tahun 2022 jumlah kasus TBC yang terlapor ke SITB sebanyak 1.317 kasus atau sebesar 77,49%. Dan untuk semester pertama tahun 2023 terdapat 741 kasus TB atau sekitar 59%, juga terjadi peningkatan kasus TBC-RO, yaitu pada tahun 2021 sebanyak 35 kasus dan untuk tahun 2022 sebanyak 40 kasus px TBC-RO dan untuk tahun 2023 semester 1 sebanyak 18 kasus TBC-RO.

Dengan meningkatnya kasus TBC SO dan TBC-RO, berisiko juga untuk meningkatan TBC di masyarakat dan juga populasi – populasi tertentu. Kita ketahui bersama bahwa, cakupan kasus TB di Papua, lebih khusus Kabupaten Jayapura juga masih jauh dari target yang diharapkan. Oleh sebab itu di perlukan kerjasama lintas sektor dari berbagai pihak, terutama yang merupakan wilayah kerja dari Fasyankes yang bersangkutan. Diperlukan kerjasama yang lebih serius antara petugas kesehatan dan lintas sektor seperti aparat kampung yang berada di wilayah itu, untuk bisa mendukung cakupan Fasyankes tersebut dengan cara peningkatan kasus aktif TBC oleh kader kampung, pelacakan kasus mangkir, kunjungan rumah untuk terapi Pencegahan TBC dan masih banyak lagi strategi lain yang bisa di gunakan untuk meningkatkan cakupan kasus TBC.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, melalui Bidang P2M  Program TBC melaksanakan Sosialisasi  Kampung Sadar Tuberkulosis Internal Puskesmas, di Hotel Horex Sentani. Kegiatan ini secara umum  bertujuan untuk mengeratkan kerjasama lintas sektor dalam meningkatkan peran kampung  menemukan kasus TBC di masyarakat . Sangat diharapkan juga dari kegiatan ini dapat terbentuk Kampung Sadar TBC agar masyarakat semakin sadar tentang  penyakit TBC.

 

Late post

#PromosiKesehatan

#DinasKesehatanKabJayapura

Follow and Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.