Aksi Cepat Tangani DBD

Sentani- Demam Berdarah  (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi menggigit orang lain , virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi. DBD biasanya akan meningkat saat  musim penghujan dikarenakan bertambahnya tempat perkembangbiakan nyamuk. Oleh karena itu penting mengurangi habitat nyamuk dengan melakukan 3 M Plus yaitu Menguras dan menyikat tempat penampungan air, Menutup rapat tempat penampungan air, Mengubur barang  bekas/mendaur ulang barang bekas Plus Menghindari gigitan nyamuk.

 

Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura mencatat, jumlah warga yang terjangkit DBD sejak Januari-Maret 2023, mencapai 38  kasus dan 1 diantaranya meninggal dunia (anak). Kasus DBD di Kabupaten Jayapura tersebar di wilayah Distrik Sentani, Distrik Waibu dan  Distrik Sentani Barat. 

    

Tim Fogging Dinas Kesehatan  bergerak cepat setelah mendapat konfirmasi kasus DBD.  Beberapa titik telah dilakukan fogging sejak Januari yaitu di  Koramil Hawai, Tauladan, Pasar Baru, BTN Polda Doyo Baru, BTN Pemda Doyo Baru, BTN Bintang Timur, BTN Permata Hijau dan Kampung Sabron Sari.

Bulan Februari dilakukan fogging di Koramil Hawai, Belakang SAR Hawai, Pasar Baru, Asrama Brimob Ifar Gunung, BTN Pemda, BTN Puskopad, dan BTN Matoa, sedangkan di Bulan Maret kembali dilakukan fogging di beberapa tempat yaitu Pasar Baru, BTN Purwodadi, BTN Ceria, BTN Dunlop dan BTN Marwah. 

   

Sekda Kabupaten Jayapura  juga telah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Peningkatan Kasus DBD, agar segera dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian DBD. Salah satu himbauan yang telah dilaksanakan adalah Fogging Massal oleh Dinas Kesehatan (15-22 Maret 2023); Aparat Pemerintahan Kampung diwajibkan melaksanakan kerja bakti  di masing-masing kampung/kelurahan; pelaksanaan promosi kesehatan oleh petugas di lingkungan masyarakat dengan pengeras suara dan penyebaran informasi melalui Radio Khenambay Umbay oleh Diskominfo Kabupaten Jayapura; jika DBD terjadi pada anak sekolah maka pihak sekolah mengajukan fogging mandiri melalui UPTD Puskesmas diwilayahnya;  Diagnosa DBD di sarana swasta dan pemerintah wajib melakukan skrining melalui labratorium dan disampaikan kepada dokter/tenaga medis  dan dilaporkan ke puskesmas di wilayah masing-masing.

 

Pertemuan lintas sektor telah dilaksanakan di beberapa puskesmas yaitu PKM Waibu dan PKM Komba agar berbagai pihak turut serta menekan makin meluasnya kasus DBD. Penyebaran informasi melalui media sosial (FB, Instagram) juga  gencar dilakukan petugas Promkes di 22 puskesmas yang ada di Kabupaten Jayapura. Selain penyebaran informasi tentang DBD melalui media sosial, petugas promkes juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang datang ke puskesmas dan posyandu.  

   

Petugas juga mengunjungi rumah-rumah warga, melihat lingkungan warga yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dan diberi edukasi agar bisa dilakukan langkah pencegahan.

Ayo Basmi Demam Berdarah 

 

#PromosiKesehatan

#DinasKesehatanKabJayapura

 

Follow and Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.