Meningkatkan Kapasitas dan Pengetahuan Kader Posyandu

Sumberdaya  manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia seperti meningkatnya  derajat kesejahteraan dari status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak , terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk serta menurunnya kesenjangan antar inidivu,kelompok masyarakat dan antar daerah dengan lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif serta pemberdayaan  keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan adalah menumbuhkembangkan posyandu. 

Posyandu merupakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat yang dibantu pelaksanaannya oleh tenaga kesehatan. 

Secara kuantitas, perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan , karena di setiap desa ditemukan minimal 1 posyandu, bahkan terdapat desa yang memiliki sekitar 3-4 posyandu. Namun bila ditinjau dari aspek kualitas, masih ditemukan banyak masalah, antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan serta pengetahuan  kader yang belum memadai. Krisis ekonomi 1997 berpengaruh juga terhadap kinerja posyandu yang turun secara bermakna. 

Menyikapi kondisi tersebut , pemerintah mengambil langkah bijak, dengan mengeluarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Revitalisasi Posyandu, yaitu suatu upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu.

Sasaran revitalisasi posyandu adalah semua posyandu di seluruh Indonesia. Namun mengingat sumberdaya yang terbatas, maka sasaran revitalisasi diutamakan pada posyandu yang sudah tidak aktif / berstrata rendah (Posyandu Pratama dan Posyandu Madya). 

Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura melalui bidang Kesehatan Masyarakat program Pomosi Kesehatan melaksanakan kegiatan Pembinaan Posyandu sepanjang bulan November yaitu 7-19 November 2022 di 8 distrik yaitu Distrik Kaureh, Distrik Yapsi, Distrik Nimboran, Distrik Kemtuk, Distrik Kemtuk Gresi, Distrik Nimbokrang, Distrik Namblong dan Distrik Depapre.  Sasaran utama kegiatan ini adalah para kader posyandu juga aparat pemerintah dalam hal ini Kepala Distrik dan Kepala Kampung.

Untuk memantapkan upaya yang dimaksud dan dalam rangka pengitegrasian layanan sosial dasar di posyandu yang memerlukan peran serta pemerintah daerah dan lintas sektor, maka semua pihak berkewajiban untuk meningkatkan pemahamannya tentang posyandu.

Peserta pembinaan posyandu yang hadir merasa sangat antusias dengan terselenggaranya kegiatan ini, dan berharap kegiatan pembinaan ini tetap dilaksanakan di tahun mendatang. Aparat pemerintah juga berkomitmen untuk memberi perhatian kepada posyandu untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu.

Keberhasilan pengelolaan posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak , baik dukungan moril, materil maupun finansial. Selain itu diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai sektor terkait , disamping ketekunan dan pengabdian para pengelolanya, yang kesemuanya mempunyai peranan strategis dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan posyandu. 

Apabila kegiatan posyandu dapat diselenggarakan dengan baik, akan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia dan Papua khususnya. 

 

Late Post

#PromosiKesehatan

#DinasKesehatanKabJayapura

 

 

 

 

 

 

 

 

Follow and Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.